Jumat, 17 April 2009

Bahtera Cinta

Filed Under (Uncategorized) by mutiara-amaly on 20-03-2009

Untukmu Bakal ‘Imam’ku yang tiada siapa mengenali termasuklah diri ini, dirimu masih rahasia penciptamu..rahasia yang telah ditentukan untukku, yang perlu kusingkap dengan segunung taubat dan sepenuh sungguhan sujudku, cuma jambatan istikharah jua yang bisa merangkai rahasiaku ini….

Ketahuilah wahai mujahidku, Ketahui namamu tidak menjadi idamanku, apalagi untuk menatap wajahmu, Menggeletar diri ini apabila terfikirkan azab Allah, justru diri ini amat bersyukur karena masih tidak ditakdirkan sembarang pertemuan antara kita, ku bimbang andai terjadi pertemuan itu sebelum lafaz akad darimu, sungguh kita menempuh siksaan Allah. Ya Tuhan kami lindungi kami…

Biar bertahun lama, yang ku tunggu bukan dirimu tetapi yang ku tunggu adalah lafaz akad yang akan membimbing diri ini ke Jannah Allah. Apalah artinya perasaan kasih yang bersemi untukmu suamiku andai maharnya bukan kemampuanmu untuk mendidikku menjadi mujahidah yang mencintai DIA lebih dari segala…

Tiada yang lebih bahagia suamiku, melainkan didikanmu yang akan membuat diri ini mencintai perjuangan menegakkan
Deen ini, berikan ku sepenuh kekuatanmu dalam mendidik iman ku agar syahid ku damba, berikanku segala kasihmu jua agar sujudku kan tegar padaNya dalam memohon dikurniakan pada kita mujahid-mujahid yang akan menyambung perjuangan abah mereka.
Wahai suamiku, seadanya diri ini sekarang, hanyalah dalam mujahadah mentarbiyyah jiwa agar diriku bisa menjadi sayapmu mengenggam syahid. Tersangatlah bimbang diri ini andai ku gagal mendidik hati, karna yang kuimpi seorang pejuang untuk menyambung jihad yang terbentang dengan melahirkan para mujahid…

Wahai suamiku, walau dimana jua dirimu dan siapa jua dirimu yang pasti bersama kita mendidik hati mencintai SYAHID demi redhaNya, sebagai hamba yang menikmati karunia yang tidak terkira dari Rafi’ul A’la, bersamalah kita bersyukur, bersyukur dengan mencintai DIA lebih dari segala isi dunia dan dunia ini…karna hilang arti pada sebuah kehidupan andai cinta dari Allah tidak kita balas, andai cinta sementara bisa melukakan hati sepatutnya hati-hati kita robek sudah karna gagal membalas segunung cinta dari DIA Maha Esa…

Keutamaan asmaul husna

Bab 1 Keutamaan Asmaul Husna





4. Asmaul Husna merupakan sebab utama terkabulnya doa



"Hanya milik Allah asmaul husna, maka berdoalah dengan menyebut asmaul husna
itu"

Al A'raf 7 : 180

Doa kepada Allah swt dengan asmaul husna merupakan doa yang mustajab
(dikabulkan) Dia mengasihi dan menyayangi, karena Dia-lah Ar Rahman Yang Maha
Pengasih dan Ar Rahim Yang Maha Penyayang. Dia mengampuni karena Dia Al Ghafur
Yang Maha Pengampun. Rasulullah saw berdoa dan bertawassul kepada Allah swt
dengan asmaul husna. Diriwayatkan bahwa doa Beliau saw: "Aku mohon kepada-Mu, Ya
Allah, dengan seluruh nama-Mu, yang Engkau namai sendiri diri-Mu, atau dengan
nama yang Engkau ajarkan kepada salah seorang ciptaan-Mu, atau dengan nama yang
Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau dengan nama yang Engkau tentukan sendiri
untuk-Mu dalam alam ghaib-Mu, jadikanlah Al Qur'an sebagai penyejuk
hatiku...dst"

HR Ahmad 1/391,452; Ibnu Hibban 972 dari Ibnu Mas'ud. Berkata Imam Daruquthny :
Sanad hadits ini kurang kuat, tapi telah dishohihkan Ibnu Hibban dan Ibnul
Qoyyim dan yang lainnya. Lihat Fathul Bary 11/220 dan Silsilah Shohihah 199.



Suatu ketika Rasulullah saw masuk masjid dan mendengar seorang berdoa : Ya Allah
aku mohon kepada-Mu bahwa aku bersaksi tidak ada ilah kecuali Engkau, Yang Esa,
yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, yang tidak beranak, tidak
diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya. Maka berkatalah
saw: "Sungguh Allah telah kau mintai dengan nama-Nya yang apabila diminta dengan
nama itu pasti diberi-Nya. Dan apabila berdoa (dengan nama itu) pasti
dikabulkan-Nya". Dalam riwayat lain, berkata saw : "Demi yang jiwaku berada
ditangan-Nya, Allah telah diminta dengan nama-Nya yang agung yang apabila berdoa
dan dimintai dengan nama itu pasti dikabulkan". Ahmad meriwayatkan bahwa Beliau
saw mendengar seseorang membaca dalam tasyahudnya : Ya Allah, sesungguhnya aku
mohon kepada-Mu, Ya Allah, Yang Esa, Yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu,
yang tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang
menyamai-Nya, ampunilah dosa-dosaku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. Maka Beliau saw berkata tiga kali : "Sungguh telah diampuni
(dosanya)".

HR Ahmad 4/338, 5/349-350; Abu Dawud (985, 1493); Tirmidzi 3475; Ibnu Hibban
891, 892; Al Hakim 1/267, 504. Lih At Targhib wat Tarhib 2/485; Shahih Sunan Abu
Dawud 869, 1324.'www.bigoo.ws''www.bigoo.ws''www.bigoo.ws''www.bigoo.ws''www.bigoo.ws''www.bigoo.ws''www.bigoo.ws''www.bigoo.ws''www.bigoo.ws''www.bigoo.ws'
Glittery texts by bigoo.ws

penelusuran luar biasa ROHIS